Daya Listrik
Pengertian Daya Listrik
Daya adalah energi yang dikeluarkan atau diperlukan untuk menjalankan usaha, sedangkan listrik adalah suatu fenomena fisika yang berkaitan dengan aliran muatan listrik. Dari definisi ini, maka daya listrik (Electrical Power) dapat diartikan sebagai Jumlah energi listrik yang dihasilkan atau dikeluarkan dalam sebuah rangkaian listrik.
Definisi dari daya listrik ini juga bisa diartikan sebagai tingkat penggunaan atau konsumsi energi yg digunakan dalah sebuah rangkaian listrk.
Pengertian Daya Listrik Menurut Konsep Usaha
Daya Listrik Menurut konsep usaha dapat diartikan sebagai besarnya usaha atau muatan yang dipindahkan persatuan waktu atau secara singkat disebut juga kelajuan melakukan usaha. Definisi ini diambil dari rumusan berikut
Rumus Daya Listrik
Lalu darimana konsep Persamaan daya listrik ?
Persamaan atau rumus daya listrik berasal dari dari persamaan usaha listrik yaitu P = W/ t, dimana Persamaan usaha listrik (W) yaitu :
dari persamaan rumusan diatas, maka didapat rumus umum daya listrik yaitu
Dengan :
P = daya listrik, satuannya volt ampere atau watt (VA = watt)
V = selisih potensial listrik, satuannya volt (V)
I = Kuat arus daya listrik, satuannya ampere (A)
Penerapan Rumus Daya Listrik
Sebagai contoh,
Bila suatu peralatan listrik memiliki karakteristik yaitu 100 watt, 200 volt, maka dari informasi yang diketahui maka dapat kita simpulkan bahwa peralatan listrik tersebut dapat bekerja secara baik atau maksimal apabila disuplai dengan daya listrik sebesar 60 joule tiap detik.
Lalu bagaimana jika tegangan yang dipasang kurang dari 220 volt ? maka peralatan tersebut hanya akan bekerja dengan daya yang lebih kecil dari 100 watt, sebaliknya bagaimana jika peralatan dipasang pada tegangan diatas 220 v ? peralatan tersebut dapat dipastikan akan rusak.
Contoh Soal Daya Listrik
1. Diketahui sebuah setrika listrik dengan karakteristik 440 watt, 220 volt. Berapakah besar daya yang diperlukan dan besar energi listrik bila dipakai selama 1 jam, dengan catatan setrika tersebut dipakai oleh siswa yang tegangan listrik dirumahnya
a. 220 v ?
b. 110 v ?
Jawab
Diketahui :
Daya setrika (p) = 440 watt
tegangan setrika (v) = 220 volt
waktu penggunaan setrika (t) = 3600 detik
Ditanyakan :
a. W1 =...? dan P1 =...? jika V1 = 220 volt
b. W2 =...? dan P1 =...? jika V2 = 110 volt
Jawaban :
2. Diketahui Ari memiliki sebuah bohlam dengan spesifikasi sebagai berikut 27,5 watt, 110 volt. Ari berencana untuk memasang bohlam tersebut pada tegangan 210 volt. Agar bohlam dapat menyala secara normal berdasarkan spesifikasi yang terdapat pada bohlam, maka tentukan berapa besar hambatan listrik (R) pada rangkaian yang mesti ditambahkan!
Jawab :
Apabila bohlam ingin mencara secara normla maka daya lampunya tetap 27,5 watt serta tegangan pada lbohlam juga tetap yaitu 110 volt. Dengan kata lain, pada rangkaian tersebut harus ditambahkan sebuah hambatan (R) yang berguna untuk menyerap kelebihan tegangan pada rangkaian.
Hitung dulu kuat arus yang mengalir pada lampu, yaitu :
P = V I
I = P/V
I = 27,5 / 110
I = 0,25 A
Jadi kuat arus yang didapat sebesar 0,25 A
Adapun gambar rangkaiannya dapat digambarkan seperti ini
Tegangan awal dari seumber listrik yaitu 210 volt, dipakai oleh hambatan pada lampu yaitu RL sebesar 110 volt, sehingga didapat tegangan rangkaian adalah (210 − 110) = 100 volt, tegangan ini digunakan oleh hambatan yang ditambahkan yaitu Rs.
Sehingga besarnya hambatan Rs adalah
V = I R
R = V/I
R = 100/0,25
R = 400 Ω
Jadi besar hambatan yang mesti ditambah sebesar pada 400 Ω.
Minyak Transformator
Mengenal Pengunaan Minyak Transformator
Definisi dan Pengenalan Minyak Transformator
Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang dipergunakan sebagai isolasi dan pendingin pada transformator. Sebagian bahan isolasi minyak harus memiliki kemampuan untuk menahan tegangan tembus, sedangkan sebagai pendingin minyak transformator harus mampu meredam panas yang ditimbulkan, sehingga dengan kedua kemampuan ini maka minyak transformator diharapkan akan mampu melindungi transformator dari gangguan.
Minyak transformator mempunyai unsur atau senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak transformator. Ini adalah senyawa hidrokarbon parafinik, senyawa hidrokarbon naftenik dan senyawa hidrokarbon aromatik. Selain ketiga senyawa diatas minyak transformator masih mengandung senyawa yang disebut zat aditif meskipun kandungannya sangat kecil.
Minyak transformator adalah cairan yang dihasilkan oleh proses pemurnian minyak mentah. Selain itu minyak ini juga berasal dari bahan-bahan organik, misalnya minyak piranol dan silikon, beberapa jenis minyak transformator yang sering dijumpai dilapangan adalah minyak transformator Diala A, diala B dan Mectrans.
Kenaikan suhu pada transformator akan menyebabkan terjadinya prses hidrokarbon pada minyak, nilai tegangan tembus dan kerapatan arus konduksi merupakan beberapa indikator atau variable yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu minyak transformator memiliki ketahanan listrik.
Secara analisis kimia ketahanan listrik suatu minyak transformator dapat menurun aibat adanya pengaruh asam dan pengaruh tercampurnya minyak dan air. Untuk mentralisir keasaman suatu minyak transformator dapat menggunakan potas hidroksida (KOH). Sedangkan untuk menghilangkan kandungan air yang terdapat dalam minyak tersebut yaitu dengan cara memberikan suatu bahan higroskopis yaitu selikagel.
Minyak Transformator Sebagai Pendingin
Dalam menyalurkan perannya sebagai pendingin, kekentalan minyak transformator ini tidak boleh terlalu tinggi agar mudah bersirkulasi, dengan demikian proses pendinginan dapat berlangsung dengan baik. Kekentalan relatif minyak transformator tidak boleh lebih dari 4,2 pada suhu 20°C dan 1,8 dan 1,85 dan maksimum 2 pada suhu 50°C.
Hal ini sesuai dengan sifat minyak transformator yakni semakin lama dan berat operasi suatu minyak transformator, maka minyak akan semakin kental. Bila kekentalan minyak tinggi maka akan sulit untuk bersirkulasi sehingga akan menyulitkan proses pendinginan transformator.
Minyak Transformator Sebagai Bahan Isolasi
Sebagai bahan isolasi minyak transformator memiliki beberapa kekentalan, hal ini sebagaimana dijelaskan dalam SPLN (49-1:1980). Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh minyak transformator adalah sebagai berikut
1. Kejernihan
Kejernihan minyak isolasi tidak boleh mengandung suspensi atau endapan (sedimen).
2. Massa Jenis
Massa jenis dibatasi agar air tidak dapat berpisah dari minyak isolasi dan tidak melayang.
3. Viskositas Kinematika
Viskositas memegang peranan penting dalam Pendinginan, yakni untuk menentukan kelas minyak.
4. Titik Nyala
Titik nyala yang rendah menunjukan adanya kontaminasi zat gabar yag mudah terbakar.
5. Titik Tuang
Titik tuang dipakai untuk mengidentifikasi dan menentukan jenis peralatan yang akan menggunakan minyak isolasi.
6. Angka Kenetralan
Angka kenetralan merupakan angka yang menunjukkan penyusutan adam minyak dan dapat mendeteksi kontaminasi minyak, menunjukkan kecenderungan percobaan kimia atau indikasi percobaan kimia dalam bahan tambangan.
7. Korosi Belerang
Korosi belerang kemungkinan dihasilkan dari adanya belerang bebas atau senyawa belerang yang tidak stabil dalam minyak isolasi.
8. Tegangan Tembus
Tegangan tembus yang terlalu rendah menunjukkan adanya kontaminasi seperti air, kotoran, atau partikal konduktif dalam minyak.
9. Kandungan Air
Adanya air dalam isolasi isolasi menyebabkan menurunnya tegangan tembus dan tahanan jenis minyak isolasi akan mempercepat kerusakan serta pengisolasi.
Material Elektroteknik
Material elektroteknik |
Pengenalan Material Elektroteknik
Material-material yang digunakan dalam peralatan dapat dibagi dalam dua kelompok :
1. Material-material konstruksi yang digunakan untk membuat bagian mekanis. Contoh : knop, dial, chasis, roda gigi pada variabel kapasitor, sekrup, ring, dan lain-lain.
2. Material-material yang menentukan kinerja (performance) dari peralatan/komponen listrik elektronika dan sisitem insolasina, seperti dalam membangkitkan, mentransmisikan, menearahkan, memperkuat modulasi sinyal listrik.
Dalam pengoperasian peralatan serta komponen elektronik, material-material tersebut diterpa medan listrik atau medan magnetik. Berdasarkan sifat-sifat dari material listrik dalam medan listrik dan medan magnetik, material elektrik dapat digolongkan ke dalam material konduktor, semikonduktor, isolator/dielektrik, material magnetik dan nonmagnetik.
Sifat dasar material-material pada medan listrik adalah tergantung dari konduktivitas listriknya, yaitu sifat mengantarkan arus listrik terhadap adanya pengaruh tegangan listrik. Berikut ini dapat dibedakan sifat dasar yang dimiliki dari empat golongan material tersebut:
- Material konduktor, bersifat menghantarkan arus listrik karena memiliki konduktivitas yang tinggi (resistivitas relatip rendah). Yang juga termasuk dalam material-material ini adalah superkonduktor dan cryakonduktor dan material-material resistip.
- Material semikonduktor, sifat hantaran listrik dipengaruhi oleh adanya energi dari luar, seperti tegangan, temperatur, iluminasi dan faktor-faktor lain. Pada temperaur 0oK material ini bersifat sebagai material isolator. Sedangkan pada temperatur di atas 0oK seperti pada temperatur ruang (300oK) bersifat sebagai konduktor.
- Material insolator atau dielektrik, bersifat tidak menghantarkan (isolasi) arus listrik.
- Material magnetik, material yang dapat dimagnetisasi bila ditempatkan dalam pengaruh medan megnetik. Beberapa diantaranya tetap memiliki sifat magnetik setelah tidak dipengaruhi medan magnet lagi. Sedangkan material non-magnetik tidak dapat dimagnetisasi bila ditempatkan dalam suatu medan magnetik.
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Pengetahuan umum Keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang kelistrikan
Picture by learnmine |
Rangkaian dan peralatan listrik dapat berbahaya. kita perlu bekerja secara aman untuk mencegah sengatan listrik. kita perlu bekerja secara aman untuk mencegah sengatan listrik., api, ledakan, kerusakan mekanis dan luka akibat pemakaian peralatan yang salah.
Mungkin bahaya yang paling besar adalah sengatan listrik. Arus yang melalui badan manusia melebihi 10 miliamper dapat melumpuhkan korban dan membuatnya tidak mungkin untuk lepas dari penghantar tersebut. Sepuluh miliampere merupakan jumah aliran listrik yang kecil, yaitu sama dengan sepuluh dari seperseribu amper. Lampu senter yang biasa, menggunakan lebih dari 100 kali harga arus tersebut. Bila orang terkena arus melebihi 100 miliamper, maka sengatan seringkali menjadi fatal . Nilai arus tersebut masih jauh lebih kecil dari arus yang digunakan lampu.
Sel lampu senter dapat memberi arus listrik lebih dari cukup untuk membunuh manusia. Tetapi kita akan cukup aman untuk menangani sel lampu senter karena andanya resistansi/hambatan manusia normal cukup tinggi untuk membatasi aliran arus listrik. Biasanya kulit manusia mempunyai resistensi beberapa ratus ribu ohm. Dalam sistem tegangan rendah, resistansi tinggi membatasi aliran arus menjadi bernilai sangat rendah. Jadi bahaya sengatan listrik cukup kecil
Sebaliknya tegangan tinggi dapat menghasilkan arus cukup besar melalui kulit, untuk menghasilkan suatu tegangan. Bahaya sengatan bertambah bila tegangan naik. Orang yang bekerja pada tegangan tinggi harus menggunakan perlengkapan khusus pada prosedur proteksi.
Bila kulit manusia basah atau terkelupas resistansinya dapat turun menjadi bebrapa ratus ohm. Maka untuk menghasilkan suatu sengatan maka hanya diperlukan tegangan yang jauh lebih kecil. Bila kulit terkelupas, tegangan rendah 40 volt dapat menghasilkan sengatan yang fatal! meskipun kebanyakan teknisi dan pekerja listrik menganggap 40 volt sebagai tegangan rendah, ini tidak berarti tegangan aman. Maka jelas, kita hendaknya harus hati-hati bila bekerja dengan apa yang disebut tegangan rendah tadi.
keamanan merupaka suatu sikap, kemanan merupakan suatu pengetahuan. Para pekerja yang hati-hati tidak akan menyepelekan istilah tegangan rendah tersebut. Mereka akan selalu menganggap peralatan pelindungnya tidak bekerja, sehingga mereka tidak akan menganggap rangkaian mati meskipun sakelar dalam posisi mati. Karena ada kemungkinan bahwa sakelar dapat rusak atau tidak sempurna.
Jika pengetahuan kelistrikan dan elektronika bertambah, anda akan mempelajari banyak aturan dan praktek keselamatan kerja dan khusus.
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Aturan Umum K3 kelistrikan dan Elektronika
Praktek yang aman akan melindungi anda dan orang-orang yang berada di sekililing anda. Pelajari aturan berikut secara seksama. Apabila ada yang tidak anda ketahui tanyakanlah kepada instruktur segala sesuatu yang tidak anda pahami.
1. Jangan bekerja bila anda telah mengkonsumsi obat yang dapat menyebabkan anda mengantuk.
2. Jangan bekerja pada ruang yang cahaya-nya kurang.
3. Jangan bekerja dalam ruangan yang lembab.
4. Gunakanlah peralatan, perlengkapan, dan peralatan perlindungan diri yang telah disahkan.
5. Jangan bekerja bila badan anda atau pakaian anda basah.
6. Lepaskan semua cincin, gelang, dan perhiasan lain yang terbuat dari logam.
7. Jangan sekali-kali menganggap bahwa rangkaian sudah mati. Periksalah rangkaian tersebut dengan peralatann atau perlengkapan yang ada, pastikan bahwa peralatan atau perlengkapan yang anda gunakan untuk menguji rangkaian tersebut masih beroperasi dengan baik.
8. Jangan merusak peralatan pengaman. Jangan sekali-kali merusak sakelar yang bersambungan (interclock). Pastikan untuk mengecek bahwa semua sakelar yang bersambungan (interclock) tersebut beroperasi dengan baik.
9. Perkirakanlah peralatan dan perlengkapan anda dalam kondisi yang baik. Gunakan peralatan yang benar untuk menyelesaikan pekerjaaan.
10. Pastikan bahwa kapasitor telah dikosongkan. Beberapa kapasitor dapat menyimpan muatan yang mematikan dalam waktu yang lama.
11. Jangan membuka perlengkapan keamanan diri. Pastikan bahwa semua perlengkapan keamanan diri ada masih utuh.
12. Jangan gunakan adaptor yang dapat melumpuhkan hubungan pertahanan.
13. Gunakanlah hanya pemadam yang sah. Air dapat menghantarkan arus listrik dan dapat menambah bahaya dan kerusakan pemadam api karbondioksida dan yang berhalogen tertentu merupakan pilihan yang tepat untuk penyebab kebakaran akibat listrik. Dalam berbagai kasus dapat juga digunakan jenis yang berbusa.
14. Ikuti aturan dalam menggunakan pelarut dan bahan kimia lain. Bahan tersebut dapat meledak, terbakar, dan merusak rangkaian listrik.
15. Komponen elektronika tertentu dapat mempengaruhi keamanan pekerjaan terhadap perlengkapan. Gunakan selalu suhu cahaya pengganti yang benar.
16. Gunakanlah pakaian pelindung dan kacamata keselamatan untuk menangani peralatan hampa-tinggi seperti tabung gambar televisi.
17. Jangan mencoba bekerja pada rangkaian atau perlengkapan yang rumit sebelum anda mempersiapkan diri. Rangkaian atau perlengkapan tersebut dapat membahayakan.
18. Beberapa informasi keselamatan yang paling baik untuk perlatan elektronik dan elektris ada pada literatur yang terdapat pada kotak perlengkapan. Cari dan gunakanlah !
Setip aturan diatas dapat dikembangakan sesuai dengan kondisi dilapangan, anda akan banyak mempelajari rincian tentang prosedur yang tepat. Pelajari dengan baik karena hal tersebut merupakan informasi yang sangat penting untuk anda.
Ingatlah, bekerjalah selalu dengan aman karena hidup anda tergantung pada prioritas keselamatan dan kesehatan kerja yang anda lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar